Rudal Starstreak Inggris Tembak Helikopter Rusia 

Rudal Starstreak Inggris Tembak Helikopter Rusia 

Metroterkini.com - Inggris adalah salah satu negara yang getol memberi bantuan persenjataan untuk Ukraina, salah satu yang terbaru adalah rudal Starstreak. Salah satu misil buatan Inggris yang teknologinya canggih ini dikabarkan telah beraksi dengan menembak jatuh helikopter Rusia.

Seperti dikutip dari Metro, viral video helikopter Rusia yang diduga jenisnya Mi-28N itu tampak terbelah dua dan jatuh setelah ditembak rudal Starstreak di kawasan Luhanks.

Sumber dari Kementerian Pertahahanan Ukraina dan media setempat telah membenarkan bahwa jatuhnya helikopter Rusia itu adalah akibat tembakan Starstreak yang dioperasikan tentara Ukraina.

Starstreak adalah buatan perusahaan Inggris, Thales Air Defence. Dikenal pula dengan nama Starstreak HVM (High Velocity Missile), rudal ini berakselerasi lebih dari Mach4 begitu ditembakkan, membuatnya menjadi misil permukaan ke udara jarak dekat yang paling cepat di dunia.

Dipandu dengan laser, Starstreak dapat mengincar sasaran dengan presisi dan susah diantisipasi. Pengoperasiannya cukup sulit dan tentara yang menanganinya harus cukup lama mendapatkan pelatihan.

Senjata ini didesain untuk pertahanan udara jarak dekat. Starstreak bisa ditembakkan dari launcher di permukaan untuk menembak jet tempur ataupun helikopter sampai jarak 7 kilometer.

Akan tetapi tampaknya tentara Ukraina sudah mampu mengoperasikannya dengan cukup baik. Inggris mengaku telah memberikan pelatihan. "Salah satu tantangan terbesar adalah semakin canggih sistem suatu senjata, semakin banyak latihan yang harus dilakukan untuk memakainya," kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.

Selain Starstreak, Inggris juga sudah memberikan ribuan rudal anti tank dan senjata lainnya untuk Ukraina. Bantuan itu disebut cukup membantu untuk melawan invasi Rusia.

Menanggapi kejadian penembakan rudal ke helikopternya ini, pihak Rusia tidak terima. "Mereka memperuncing situasi, membuatnya lebih berdarah-darah. Sepertinya, senjata itu memang baru dan presisi tinggi. Secara alami, tentara kami akan melihatnya sebagai target jika suplainya memasuki perbatasan Ukraina," ucap Andrey Kelin, Dubes Rusia untuk Inggris. [**]

Berita Lainnya

Index